Sistem Perhitungan Biaya berdasarkan Pesanan

Sekilas Mengenai Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan

Dalam sistem perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing atau job costing), biaya produksi diakumulasikan untuk setiap pesanan (job) yang terpisah; suatu pesanan adalah output yang diidentifikasikan untuk memenuhi pesana pelannggan tertentu atau untuk mengisi kembali suatu item dari persediaan. Hal ini berbeda dengan sistem perhitungan biaya berdasarkan proses di mana biaya diakumulusikan untuk suatu operasi atau subdivisi dari suatu perusahaan, seperti departemen.
Untuk menghitung biaya berdasarkan pesanan secara efektif, pesanan harus dapat diidentifikasikan secara terpisah, agar rincian dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan sesuai dengan usaha yang diperlukan, harus ada perbedaan penting dalam biaya per unit suatu pesanan dengan pesanan lain. Misalnya, jika suatu percetakan secara simultan mempersiapkan pesanan untuk label, kertas kado bewarna, dan gambar temple, pesanan – pesanan tersebut dapat dengan mudah dibedakan berdasarkan tampilan fisik dan biaya per unit dari pesanan – pesanan tersebut berbeda, sehingga perhitungan biaya berdasarkan pesanan digunakan.
Rincian mengenai suatu pesanan dicatat dalam kartu biaya pesanan, yang dapat berbentuk kertas atau elektronik. Meskipun banyak pesanan dapat dikerjakan secara simultan, setiap kartu biaya pesanan mengumpulkan rincian untuk satu pesanan tertentusaja. Isi dan pengaturan dari kartu biaya pesanan berbeda dari satu bisnis ke bisnis yan g lain.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan mengakumulasikan biaya bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead yang dibebankan le setiap pesanan. Sebagai hasilnya, perhitungan biaya berdasarkan pesanan dapat dipandang dalam tiga bagian yang saling berhubungan. Akuntansi bahan baku memelihara catatan persediaan bahan baku, membebankan bahan baku langsung ke pesanan, dan membebankan bahan baku yang tidak langsung overhead. Akuntansi tenaga kerja memelihara akun – akun yang berhubungan dengan beban gaji, membebankan tenaga kerja langsung ke pesanan, dan membebankan tenaga kerja tidak langsung ke overhead. Akuntansi overhead mengakumulasi biaya overhead, memelihara catatan terinci atas overhead,dan membebanklan sebagian dari overhead ke setiap pesanan. Dasar dari perhitunga biaya berdasarkan pesanan melibatkan hanya delapan tipe ayat jurnal akuntansi, satu untuk setiap item berikut:
1.      Pembelian bahan baku
2.      Pengakuan biaya tenaga kerja pabrik
3.      Pengakuan biaya overhead pabrik
4.      Penggunaan bahan baku
5.      Distribusi beban gaji tenaga kerja
6.      Pembebanan estimisi biaya overhead
7.      Penyelesaian pesanan
8.      Penjualan produk

Akuntansi untuk Bahan Baku
Akun persediaan di buku besar umum untuk perlengkapan dan bahan baku tidak langsung dapat dipisah. Praktik umum adalah menggunakan satu akun buku besar berjudul bahan baku.

Pembelian Bahan Baku
Akuntansi biaya untuk pembelian bahan baku adalah sama dengan akuntansi untuk bahan baku menggunakan sistem persedian perpetual. Saat bahan baku diterima, akun bahan baku didebit (sedangkan pada sistem persediaan periodik, yang didebit adalah akun  pembelian).
Komunitas dan harga per unit dari setiap pembelian dicatat dalam kartu catatan bahab baku. Satu kartu digunakan untuk setiap jenis bahan baku. Kartu kartu tersebut berfungsi sebagai catatan persediaan perpeptual dan merupakan buku besar pembantu yang mendukung akun Bahan Baku. Kartu kartu ini dan dokumen dokumen lain dapat berbentuk kertas atau elektronik.

Penggunaan Bahan Baku
Bahan baku langsung untuk setiap pesanan dikeluarkan ke pabrik berdasarkan bukti permintaan bahan baku (materials requisitions), yang merupakan dokumen yang disiapkanoleh pembuat jadwal produksi atau personel lain, yang memberikan spesifikasi nomor pesanan dan tipe serta jumlah bahan baku yang diperlukan. Satu kopi dari setiap bukti permintaan dikirimkan ke bagian gudang, yang mengumpulkan item. Kuantitas dan biaya dari setiap item dicatat dalam bukti permintaan dan  diposting ke kartu catatan bahan baku.
Aliran bahan baku langsung dari gudang ke pabrik dipertanggungjawabkan sebagai transfer biaya dari bahan baku ke barang dalam proses. Sering kali ini dilakukan dalam bentuk ikhtisar di akhir suatu bulan atau periode.
Satu kopi dari setiap bukti permintaan bahan baku dikirimkan ke departemen biaya, di mana semua kopi bukti permintaan bahan baku diurutkan berdasarkan nomor pesanan dan dicatat, harian atau mingguan, ke bagian bahan baku yang digunakan dalam setiap pesanan diakumulukasikan secara tepat waktu, meskipun jika ayat jurnal umum dibuat tidak sesering itu. Jika bahan baku untuk suatu dikembalikan ke gudang karena tidak terpakai, akun bahan baku didebit, dan akun barang diproses dikredit, serta kartu catatan bahan baku dan kartu biaya biaya pesanan disesaikan.
Bukti permintaan bahan baku juga digunakan untuk mengeluarkan bahan baku tidak langsung maupun perlengkapan. Jika tidak digunakan di pabrik, perlengkapan yang dipakai dibebnkan ke beban pemasaran atau administrasi. Jika digunakan di pabrik, maka dibebankan kea kun pengendali overhead pabrik.
Rincian dari biaya overhead juga diposting keakun buku besar pembantu overhead yang bisa disebut dengan kertas kerja analisis overhead pabrik (factory overhead analysis sheet).
Karena informasi yang lebih terpat waktu dibutuhkan untuk menghitung biaya produk dan tagihan ke pelanggan, permintaan bahan baku dimasukkan ke dalam kartu biaya pesanan dalam janhgka waktu mingguan atau kurang, sebagaimana dinyatakan sebelumnya. Karena akun akun buku besar yang terkini hanya diperlukan pada akhir suatu bulan atau suatu triwulan saat laporan keuangan disiapkan, ayat – ayat jurnal umum dapat dibuat bulanan atau triwulan dalam bentuk ikhtisar, sebagaimana ditunjukkan. Dalam sistem akuntansi yang sangat terotomatisasi, bukti permintaan bahan baku individual dapat dicatat secara elektronik, dan data di kartu biaya pesanan dan buku pembantu overhead dan bahan baku langsung diperbarui.



Akuntansi Untuk Tenaga Kerja
            Di perusahaan, mesin absensi mencatat data setiap karyawan pada kartu absen individual, kapan karyawan datang dan kapan karyawan pulang. Dengan demikian, kartu absensi menunjukkan jumlah waktu kerja dan digunakan untuk menghitung penghasilan dari karyawan dengan upah perjam.
            Untuk menngidentifikasi biaya tenaga kerja langsung dan tidak langsung, setiap karyawan membuat satu atau lebih kartu jam kerja karyawan setiap hari. Setiap kartu jam kerja, merupakan dokumen yang menunjukkan waktu yang dihabiskan oleh seoraang pekerja untuk pesanan tertentu (tenaga kerja langsung) atau untuk tugas-tugas lain(tenaga kerja tidak langsung); tenaga kerja yang tidak digunakan dalam proses produksi dibebankan ke Akun beban pemasaran atau beban administratif. Kartu jam kerja biasanya dihitung biayanya dan diikhtisarkan secara periodik, dan jumlah jam kerja setiap karyawan yang tertera di kartu jam kerja dicocokkan dengan jumlah jam kerja menurut kartu absen.
                             
Biaya Tenaga Kerja yang Terjadi
            Untuk setiap periode pembayaran gaji, kewajiban untuk gaji dan pembayaran lain dijurnal dan diposting ke buku besar umum. Tanpa memperdulikan jumlah kewajiban yang dicatat, lawannya adalah debit ke beban gaji, dimana biaya tenaga kerja diakumulasikan sementara sampai didistribusikan ke akun-akun biaya, biasanya di akhir bulan.
            Adalah umum untuk membayar sebagian karyawan secara bulanan dan sebagian karyawan lainnya untuk periode yang lebih pendek dari sebulan (misalnya dwi mingguan), hal ini berarti mencatat beban gaji beberapa kali dalam satu bulan dan bukunya membuat satu akrual di akhir bulan. Karena rincian akuntansi tenaga kerja sangat banyak dan tidak unik sifatnya terhadap perhitungan biaya berdasarkan pesanan.

Biaya Tenaga Kerja yang Didistribusikan
            Kebanyakan perusahaan mendistribusikan biaya tenaga kerja secara bulanan; kartu jam kerja karyawan diurutkan berdasarkan pesanan, datanya dimasukkan ke dalam kartu biaya pesanan, dan dicatat menggunakan ayat jurnal umum dalam bentuk ikhtisar.
            Kartu jam kerja karyawan dipisahkan dan dicatat dalam kartu biaya pesanan secara mingguan, bahkan harian, sehingga biaya produk dan tagihan ke pelanggan menjadi akurat. Tetapi karena saldo buku besar diperbaharui setiap bulan atau kuartal ketika laporan keuangan disiapkan, jurnal umum juga dibuat secara bulanan dan kuartalan dalam bentuk ikhtisar.  Dalam sistem yang sudah sangat terotomatisi, kartu identifikasi karyawan dipindai pada awal dan akhir ketika karyawan menyelesaikan pekerjaan atau tugasnya, dan semua catatan diperbarui seketika. Jika mesin absensi juga dapat memindai kartu identifikasi tersebut, maka baik kartu absensi dan kartu jam kerja mungkin ada hanya dalam bentuk elektronik.

Akuntansi untuk Biaya Overhead Pabrik
            Overhead pabrik terdiri atas semua biaya yang tidak dapat ditelusuri langsung ke pesanan tetapi terjadi dalam produk (di luar pemasaran dan administrasi). Kurangnya penelusuran langsung menyebabkan akuntansi untuk biaya overhead menjadi berbeda, khususnya peranan yang dimainkan oleh bukti permintaan bahan baku dan kartu jam kerja tenaga kerja langsung, tetapi tidak pada akuntansi untuk overhead. Oleh karena itu, biaya overhead diakumulasikan tanpa mengacu ke pesanan tertentu, dan total biaya overhead kemudian dialokasikan ke semua pesanan.

Biaya Overhead Aktual
            Beberapa biaya overhead actual, seperti bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung, dicatat pada saat terjadinya atau melalui ayat jurnal periodik. Penyusutan dan Asuransi jatuh tempo dicatat hanya melalui ayat jurnal penyesuaian yang dibuat diakhir suatu periode akuntansi.
            Ada empat biaya overhead, yaitu bahan baku tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, penyusutan mesin dan asuransi. Suatu kategori seperti tenaga kerja tidak langsung dapat dibagi ke beberapa bagian (penanganan bahan baku, kebersihan, pengiriman, inspeksi, dll), masing-masing dengan catatan terpisah. Biaya overhead lainnya, seperti pajak property, sewa, asuransi bangunan, penyusutan bangunan, biaya pension, asuransi kesehatan, tunjangan cuti, listrik, air, serta pembelian jasa. Tidak ada konsep tambahan yang terlibat dalam akuntansi untuk biaya overhead ini. Dalam setiap kasus, akun pengendali overhead pabrik didebit, dengan rincian buku besar pembantu juga dicatat dan dikreditkan kea kun aktiva yang sesuai.


Estimasi Biaya Overhead yang Dialokasikan
            Biaya utama dari suatu pesanan ditentukan dari bukti permintaan bahan baku dan kartu jam kerja. Menentukan jumlah overhead yang akan dibebankan lebih sulit. Beberapa biaya overhead, seperti sewa dan asuransi, bersifat tetap tanpa memperdulikan jumlah produksi. Biaya overhead seperti usahan pembersihan besar-besaran dan remodeling sifatnya tidak rutin, keduanya memberikan manfaat bagi proses produksi tetapi biayanya bisa saja terjadi saat beberapa pesanan ada dalam produksi dan tidak terjadi pada waktu-waktu lain.
            Untuk mengatasi kesulitan dari akuntansi biaya overhead, semua biaya overhead didistribusikan ke semua pesanan. Jumlah yang dibebankan adalah sesuai dengan proporsi dari suatu aktivitas-seperti penggunaan tenaga kerja langsung, penggunaan mesin, waktu proses, penanganan bahan baku, atau kombinasi dari dua atau lebih aktivitas tersebut. Saat otomatisasi meningkat dan penanganan tenaga kerja langsung menurun, jam tenaga kerja langsung atau biaya tenaga kerja langsung kemungkinannya kecil untuk dipilih, tetapi jam mesin, waktu proses, biaya bahan baku, atau berat bahan baku yang memiliki kemungkinan lebih besar untuk dipilih.
            Aktivitas yang dipilih disebut dasar alokasi overhead (overhead allocation base). Dasar alokasi yang dipilih, sebaiknya merupakan aktivitas yang paling terkait dengan biaya yang dialokasikan, yaitu aktivitas yang tampaknya paling memicu terjadinya niaya overhead. Jika tidak ada satu dasar alokasi yang memicu terjadinya hampir seluruh biaya overhead, maka beberapa dasar alokasi dapat digunakan satu untuk setiap aktivitas yang signifikan, atau satu untuk setiap pusat biaya, atau satu untuk setiap aktivitas dalam setiap pusat biaya.
            Total biaya overhead dibagi dengan total dasar alokasi, dan rasio yang dihasilkan disebut tariff overhead (overhead rate). Tariff dikalikan dengan jumlah dasar alokasi yang digunakan oleh suatu pesanan, dan hasilnya adalah beban overhead untuk pesanan tersebut.
            Beberapa biaya overhead tidak akan diukur sampai akhir tahun, lama setelah banyak pesanan diselesaikan. Untuk memungkinkan pembebanan overhead secara tepat waktu, tariff overhead yang telah ditentukan sebelumnya (predetermined overhead rate) digunakan, yang merupakan rasio dari estimasi total overhead terhadap estimasi total dasar alokasi overhead. Beberapa operasi manufaktur menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan  tetapi tidak  memperhitungkan biaya tenaga kerja langsung sebagai elemen terpisah. Sebaliknya, semua tenaga kerja pabrik diperlakukan sebagai biaya overhead. Dalam situasi ini, tarif yang telah ditentukan sebelumnya adalah untuk total biaya konversi, tetapi tetap paralel dengan tarif overhead yang telah ditentukan.
            Overhead yang dibebankan ke semua pesanan yang dikerjakan selama suatu periode didebit ke barang dalam proses pada akhir periode. Overhead pabrik dibebankan biasanya ditutup ke pengendali overhead pabrik pada akhir tahun.
            Akun tersendiri untuk overhead dibebankan memiliki keuntungan untuk memisahkan catatan overhead dibebankan dengan overhead actual. Catatan terpisah memudahkan manajer mengevaluasi tarif overhead dengan cara membandingkan total overhead dibebankan dan total overhead aktual dibandingkan dengan jumlah yang dianggarkan. Perusahaan yang tidak menggunakan akun overhead pabrik dibebankan akan mengkreditkan ke pengendali overhead pabrik saat mendebit barang dalam proses. Hal ini menghilangkan kebutuhan untuk membuat ayat jurnal penutup dan memiliki dampak akhir yang sama pada pengendali overhead pabrik. Akuntansi untuk biaya overhead pabrik dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan.

Akuntansi untuk Barang Jadi dan Produk yang Dijual
            Saat pesanan diselesaikan, kartu biaya pesanannya dipindahkan dari kategori ke dalam proses pekerjaan yang sudah selesai. Ketika suatu pesanan diselesaikan untuk mengisi kembali persediaan barang jadi, kuantitas dan biayanya dicatat pada kartu barang jadi, yang merupakan akun buku besar pembantu yang mendukung akun barang jadi.
            Suatu pesanan untuk pelanggan tertentu dapat dikirimkan langsung saat pesanan sudah diselesaikan sehingga tidak pernah dibukukan sebagai persedian barang jadi; penjualan dan harga pokok penjualan dicatat saat pesanan ditransfer dari barang dalam proses. Jika tujuan dari pesanan yang sudah selesai adalah untuk mengisi kembali persediaan dari suatu komponen yang digunakan untuk produk lain, biaya dari pekerjaan yang sudah selesai tersebut, dibebankan ke bahan baku dan bukunya ke barang jadi. Ketika persediaan dikirimkan ke pelanggan, kartu persediaan barang jadi diperbaharui, faktur penjualan dibuat, dan penjualan serta harga pokok penjualan dibukukan.

Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan di Perusahaan Jasa
            Dalam bisnis jasa ketika pesanan berada dalam satu sama lain dan informasi biaya diinginkan untuk setiap pesanan individual, beberapa variasi dari perhitungan biaya berdasarkan pesanan digunakan. Bisnis jasa ini meliputi penjahit, perusahaan pemangkas rumput, agen pembantu rumah tangga, bengkel dan jasa professional. Seperti hukum, kesehatan, artistic, akuntansi, teknik dan konsultasi. Dalam bisnis tersebut, tenaga kerja langsung dan biaya berhubungan dengan tenaga kerja biasanya lebih besar daripada biaya-biaya lain, sering kali dalam margin yang besar, sehingga tarif overhead yang telah ditentukan, sering kali dihitung berdasarkan biaya tenaga langsung. Hal yang umum untuk mengkombinasikan biaya tenaga kerja dengan tarif overhead yang telah ditentukan, sehingga jumlah yang dibebankan ke setiap pesanan per jam tenaga kerja langsung sudah termasuk biaya tenaga kerja dan overhead.
            Satu-satunya item yang tertinggal untuk dibebankan ke pesanan adalah biaya-biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke pesanan selain tenaga kerja. Dalam bisnis jasa professional, ada banyak biaya yang dapat ditelusuri secara langsung selain tenaga kerja, contohnya biaya pejalanan, makanan, hiburan, telepon interlokal, fotokopi. Dalam menelusuri biaya-biaya ini ke pesanan, hubungan pointing dalam sistem akuntansi adalah fakta bahwa banyak dari biaya ini dikeluarkan oleh karyawan yang kemudian meminta penggantian dalam bentuk uang tunai. Ikhtisar mingguan atau bulanan dari semua biaya dibuat dan dibebankan di kartu biaya pesanan, yang dapat disebut dengan nama-nama yang berbeda, tergantung dari jenis bisnisnya.

Ringkasan

            Ketika pelanggam memesam atau segmen ldari output tidak semuanya serupa, perhitungan biaya berdasarkan pesanan digunakan untuk menelurusi beberapa biaya secara langsung ke setiap segmen output. Setiap segmen output yang terindentifikasi disebut pesanan. Rincian dari biaya pesanan dikumpulkan di kartu biaya pesanan, yang juga berfungsi sebagai buku pembantu untuk barang dalam proses. Biaya-biaya tidak langsung juga dibebankan ke pesanan, biasanya menggunakan tarif overhead yang ditentukan sebelumnya. Tarif overhead yang telah diktentukan sebelumnya dihitung dengan cara membagi estimasi total biaya tidak langsung dengan estimasi total dasar alokasi yang dipilih. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan digunakan baik di bisnis manufaktur maupun di bisnis jasa.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar