Globalisasi MSDM

GLOBALISASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Pengertian SDM dan Manajemen SDM
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yaitu bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini sering diabaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antar negara. Manajemen SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Dalam sebuah lingkungan di mana angkatan kerja akan terus bertambah, hukum berubah, dan kebutuhan-kebutuhan dari pemberi kerja juga berubah, manajemen SDM harus terus berubah dan berkembang. Hal ini sangat benar ketika manajemen beroperasi secara global.

2. Perubahan populasi global
Untuk memanfaatkan pertumbuhan ini,perusahaan –perusahaan di seluruh dunia telah mengadakan operasi-operasi,membentuk perusahaan-perusahaan modal ventura atau bergabung dengan perusahaan-perusahaan di Negara-negara ini.

3. Ketergantungan ekonomi global
Perekonomian global dapat dilihat dari pengaruh-pengaruh stragnasi ekonomi di Jepang,jatuhnya bursa saham AS,dan akibat-akibat dari serangan teroris internasional di Word Trade Center (WTC) AS.Contoh- contoh ini mengindikasikan tingkat ketergantungan yang tinggi diantara perekonomian Negara-negara individual.

4. Jenis-jenis organisasi global
a. Beroperasi di seluruh dunia Impor dan Ekspor : menjual dan membeli barang dan jasa dengan organisasi di negara-negara.
b. Perusahaan Multinasional : sebuah organisasi yang memiliki unit-unit operasi yang berlokasi di negara-negara asing.
c. Operasional Global : sebuah organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan di beberapa negara yang digabungkan menjadi satu.

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi manajemen
Manajemen SDM global dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
a. Hukum : Hukum UU,PERDA,hak tiap Negara
b. Politik : politik sangat riskan dalam perubahannya tergatung dengan kepemimpinan disuatu negara mengacu pada politik paham apa.
c. Ekonomi : situasi booming vs buruk maksudnya setiap perubahan pasti ada trend yang sedang booming misalnya di indonesia lagi booming sepeda fixie sehingga banyak penduduk indonesia membeli sepeda tersebut untuk mengikuti trend karena kondisi ekonomi yang mengalami perubahan tersebut.
d. Budaya : merupakan hal yang paling penting yang dikarenakan budaya kultural indonesia sangat kental dalam perubahan harus berpacu dalam adat istiadat maupun norma yang berlaku pada masyarakat dimana bertempat tinggal.
Organisasi yang menjalankan bisnis secara internasional mungkin berkembang dari organisasi yang terlibat dalam aktivitas ekspor dan impor, menjadi perusahaan multinasional kemudian menjadi organisasi global.

6. Jenis karyawan global
a. Ekspatriat
Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan merupakan warga yang berasal dari Negara di mana operasi itu ditempatkan, tetapi karyawan tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari Negara di mana kantor pusat organisasi bertempat.
b. Warga dari Negara Tuan Rumah
Seorang warga Negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari Negara di mana operasi tersebut ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di Negara lain. Tujuannya karena organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan jelas bahwa organisasi membuat satu komitmen dengan Negara tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah operasi luar negeri.
c. Warga dari Negara ketiga
Karyawan ini adalah seorang warga dari satu Negara, yang bekerja di Negara kedua dan dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat di Negara ketiga.

7. Tugas global
a. Tugas Teknis : seseorang dikirim untuk melakukan pekerjaan khusus kemudian kembali, dimana dibutuhkan keterampilan kebudayaan tertentu.
b. Tugas Fungsional : seseorang dikirim untuk melakukan proyek atau pekerjaan besar tetapi kembali setelah pekerjaan tersebut selesai, dan diperlukan beberapa keterampilan antarkebudayaan.
c. Tugas Pengembangan : seseorang dikirim untuk mengembangkan dan meluaskan pemahaman mereka tentang operasi-operasi global.
d. Tugas Strategis : seseorang dikirim untuk melakukan pekerjaan strategis yang penting, dalam tugas ini dibutuhkan usaha-usaha lebih, serta pemahaman dan keterampilan antarkebudayaan.

8. Perekrutan untuk tugas global
Merekrut karyawan untuk mengerjakan tugas-tugas global membutuhkan pendekatan dan pemahaman yang berbeda dari usaha perekrutan biasanya dilingkungan Negara asal.

9. Manajemen penugasan global
Ada dua tahap utama dalam siklus manajemen penugasan global. Tahap pertama adalah ekspatriasi, di mana sebuah organisasi menyiapkan dan mengirimkan karyawan global untuk melaksanakan tugas luar negeri mereka. Setelah penyelesaian tugas, muncul repatriasi, yang meliputi perencanaan, pelatihan, dan penugasan ulang karyawan global ke Negara asal mereka. Orientasi dan pelatihan sebelum keberangkatan. Dukungan dan pengembangan karyawan yang berkelanjutan. Repatriasi perencanaan dan pelatihan. Penugasan ulang dan penyesuaian ulang.

10. Kompensasi internasional
a. Pendekatan Neraca, paket kompensasi yang menyamakan perbedaan biaya antara penugasan internasional dan penugasan di Negara asal :
1. standar perbandingan Negara asal
2. kompensasi dan durasi penugasan
b. Pendekatan pasar global
c. Tunjangan global


PERANAN MANAJEMEN DALAM ERA GLOBALISASI

Manajemen adalah sebuah proses untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan fungsi-fungsi manajemen seperti merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin (leading) dan mengendalikan (controlling). Melihat pengertian manajemen tersebut, menekankan pada penerapan fungsi-fungsi manajamen dalam sebuah kegiatan usaha agar tercapai efisiensi dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam era globalisasi seperti sekarang ini peranan manajemen sangatlah penting, mengingat ketatnya persaingan dan segala bentuk perubahan yang tidak dapat kita diprediksi sebelumnya.
Perubahan tatanan pandangan terhadap sebuah organisasi di era globasasi menuntut adanya penerapan prinsip-prinsip manajemen yang dapat membawa sebuah perusahaan menuju ke sebuah misi yang lebih maju. Organisasi modern merupakan suatu organisasi yang aktivitas pokoknya melakukan pelayanan kepada masyarakat dengan salah satu tujuan yang ingin dicapai adalah memberikan pelayanan yang bermutu atau berkualitas. Salah satu prinsip organisasi adalah fleksibilitas, artinya organisasi senantiasa dinamis sesuai dengan dinamika yang ada dalam organisasi dan juga harus memperhatikan perubahan dari luar organisasi. Salah satu pendorong terjadinya perubahan yang mendasar dalam semua organisasi di Indonesia adalah terjadinya reformasi nasional pada tahun 1998 yang lalu. Organisasi adalah wadah serta proses kerja sama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal dalam rangkaian hirarki untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Organisasi bukanlah tujuan tetapi alat untuk mencapai tujuan. Sebagai bagian dari administrasi, organisasi adalah merupakan wadah dimana kegiatan manajemen dijalankan. Karena itu tujuan dari organisasi adalah juga merupakan tujuan manajemen. Dalam usaha mencapai tujuan, manajemen memiliki peran agar proses pencapaian tujuan tersebut dapat berlangsung secara efektif (berdaya guna) dan efisien (berhasil guna). Dengan menerapkan prinsip-prinsip manajemen seperti : planning, organizing, actuating, dan controlling, tujuan organisasi dapat diupayakan untuk dicapai dengan lebih baik. Manajemen memberi efektifitas dan efisiensi kerja yang lebih baik bagi Manajer dalam mencapai tujuan organisasi. Dalam mencapai tujuan tersebut, manajemen memanfaatkan sumber daya yang tersedia atau berpotensi. Adapun sumber daya manajemen (management resources) antara lain: Akhlak (morale), orang (man), mesin (machine), material (material), metode (method), uang (money), waktu (time), dan sasaran da’wah (market).

Ada 4 fungsi dasar manajemen dalam pelaksanaan sebuah organisasi :
1 Planning
Perencanaan sangat penting untuk implementasi strategi dan evaluasi strategi yang berhasil, terutama karena aktivitas pengorganisasian, motivasi, penunjukkan staff, dan pengendalian tergantung pada perencanaan yang baik, yaitu :
a. Merinci tujuan dan menerangkan kepada setiap pegawai/personil lembaga pendidikan.
b. Menerangkan atau menjelaskan mengapa unit organisasi diadakan.
c. Menentukan tugas dan fungsi, mengadakan pembagian dan pengelompokkan tugas terhadap masing-masing personil.
d. Menetapkan kebijaksanaan umum, metode, prosedur dan petunjuk pelaksanaan lainnya.
e. Mempersiapkan uraian jabatan dan merumuskan rencana/sekala pengkajian.
f. Memilih para staf (pelaksana), administrator dan melakukan pengawasan.
g. Merumuskan jadwal pelaksanaan, pembakuan hasil kerja (kinerja), pola pengisian staf dan formulir laporan pengajuan.
h. Menentukan keperluan tenaga kerja, biaya (uang) material dan tempat.
i. Menyiapkan anggaran dan mengamankan dana.
j. Menghemat ruangan dan alat-alat perlengkapan.




Hirarki perencanaan :
a. Visi
b. Misi
c. Tujuan
d. Strategi
e. Kebijakan
f. Sasaran
g. Prosedur& Kebijakan
h. Program
i. Anggaran




2 Organizing
Tujuan pengorganisasian adalah mencapai usaha terkoordinasi dengan menerapkan tugas dan hubungan wewenang. pengorganisasian merupakan suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan bermacam-macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas ini, menyediakan alat-alat yang diperlukan.
3 Actuating
Kepemimpinan itu merupakan suatu seni atau proses untuk mempengaruhi dan mengarahkan orang lain agar mereka mau berusaha untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai oleh kelompok. Jadi dapat disimpulkan bahwa seorang pemimpin bertugas untuk memotivasi, mendorong dan memberi keyakinan kepada orang yang dipimpinnya dalam suatu entitas atau kelompok, Pemimpin juga harus dapat memfasilitasi anggotanya dalam mencapai tujuannya.
4 Controling
Pengawasan merupakan suatu upaya sistematis untuk menetapkan standar prestasi kerja dengan tujuan perencanaan untuk mendesain sistem umpan balik informasi.
Bentuk pengawasan :
a. Pengawasan yang dilakukan pimpinan dengan memfokuskan pada usaha mengatasi hambatan yang dihadapi para anggotanya.
b. Bantuan dan bimbingan diberikan secara tidak langsung. Para anggota diberikan dorongan untuk memperbaiki dirinya sendiri, sedangkan pimpinan hanya membantu.
c. Pengawasan dalam bentuk saran yang efektif
d. Pengawasan yang dilakukan secara periodik.

INTI MANAJEMEN
Inti manajemen menurut para ahli adalah :
1. Kepemimpinan adalah inti dari manajemen.
2. Kepemimpinan merupakan motor penggerak dari semua sumber-sember dan alat-alat (resoures). Maka baik atau tidaknya manajemen itu nanti sangat bergantung pada kualitas pimpinannnya.

EFISIENSI SEBAGAI FAKTOR KUNCI KEGIATAN MANAJEMEN
Dalam rangka mencapai tujuan organisasinya bahwa dalam pengetahuan yang menjadi intinya adalah efisiensi. Karena efisiensi sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha, dengan hasilnya perbandingan ini dapat dilihat dari 2 segi yaitu segi hasil dan segi usaha.
 Dilihat dari segi hasil suatu usaha dapat dikatakan efisien kalau usaha itu memberikan hasil yang terbaik.
 Dilihat dari segi usaha suatu usaha dapat dikatakan efesien kalau sesuatu hasil yang dikehendaki dapat tercapai dengan usaha yang teringan. Teringan dalam hubungannya dengan pemakaian waktu benda atau ruang yang digunakan untuk melakukan usaha.
Prinsip-Prinsip Manajemen
1. Improves Understanding = Meningkatkan Pemahaman
Meningkatkan Pemahaman memberikan pengetahuan kepada manajer untuk mendapatkan indikasi tentang bagaimana mengelola sebuah organisasi, yang memungkinkan manajer untuk memutuskan apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan dan untuk menangani situasi yang mungkin timbul dalam manajemen. Dan akan menjadikan manajer lebih efisien.
2. Direction for Training of Managers = Arah untuk Pelatihan Manajer
Arah untuk Pelatihan Manajer memberikan pemahaman tentang proses manajemen yang akan seorang manajer lakukan untuk mencapai suatu hasil maksimal. jadi, pelatihan membantu dalam mengidentifikasi bidang manajemen di mana sudah ada dan masa depan manajer harus dilatih.
3. Role of Management = Peran Manajemen
Menjadikan peran manajer kokoh, Oleh karena itu prinsip-prinsip ini bertindak sebagai acuan kepada para manajer untuk memeriksa apakah keputusan-keputusan mereka sesuai. Selain menetapkan kegiatan manajerial dalam istilah praktis, Mereka mengatakan apa yang diharapkan seorang manajer yang harus dilakukan dalam situasi tertentu.
4. Guide to Research in Management = Panduan Penelitian Manajemen.
Penelitian harus dilakukan untuk membuat manajemen praktis dan lebih efektif, yang memandu manajer dalam pengambilan keputusan dan tindakan.

5. Pembagian tugas Wewenang
6. Disiplin
7. Pengarahan
8. Kepentingan individual di bawah kepentingan umum
9. Keterampilan
10. Teknis
11. Manusiawi
12. Konseptual
13. Imbalan
14. Sentralisasi
15. Hierarki
16. Stabilitas staf
17. Inisiatif
18. Semangat Korps


Pentingnya Manajemen
1. Manajemen memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang perusahaan.
2. Manajemen akan menjadikan Manajer mendapatkan kepercayaan dari anggotanya
3. Manajemen akan menghasilkan pimpinan yang berkualitas manajer investasi yang akan memajukan sebuah organisasi.
4. Manajemen perlu dilakukan dalam hidup kita. Dengan manajemen segala hal menjadi efektif dan efisien.
5. Kalau kita melaksanakan sesuatu tanpa manajemen, semuanya akan kacau. Manajemen adalah bagaimana kita merencanakan, mengorganisasikan, melaksanakan, dan mengontrol kegiatan yang kita lakukan.

MANAJEMEN DALAM ERA INDUSTRIALISASI
Era Industrialisasi bisa disebut juga sebagai era pengetahuan. Pada era pengetahuan, organisasi harus bisa:
a. Belajar,
b. Mengingat,
c. Bertindak berdasarkan informasi,
Dalam pengorganisasiannya dari suatu komunitas tersebut diperlukan sistem manajemen yang nantinya harus bisa menyatukan agar dapat berjalan dengan baik.
1. Manusia yang memiliki peran yang paling besar, Dimana manusia merupakan salah satu bagian dari sumber daya, yang selanjutnya disebut dengan sumber daya manusia (SDM). Kolektivitas manusia dalam suatu organisasi mempunyai kemampuan (skill), pengetahuan (knowledge), pengalaman (experience) yang berbeda.
2. Metode, metode bisa disebut juga manajemen, yang dimaksud disini adalah cara untuk mengatur elemen-elemen lainnyayang nantinya membutuhkan suatu rencana, visi, misi, tujuan, dan strategi yang nanti akan digunakan dalam sebuah sistem, dan programnya.

TANTANGAN MANAJEMEN DALAM ERA INDUSTRIALISASI
A. TANTANGAN EKSTERNAL
1. Perubahan Lingkungan Bisnis yang cepat.
Perlu menetapkan kebijaksanaan SDM sebagai berikut:
a. Menghindari pengaruh negatif (perasaan tidak puas pada kondisi yang telah dicapai perusahaan)
b. Dalam menghadapi perubahan perusahaan-perusahaan harus berusaha mengatasinya, agar dapat mempertahankan pasar atau pun keuntungan yang sudah dicapai.
c. Memberikan imbalan yang cukup tinggi pada pekerja yang mampu melakukan improvisasi yang kreatif.
2. Keragaman Tenaga Kerja
Harus siap dalam mengantisipasi keragaman tenaga kerja dalam rangka globalisasi.



3. Globalisasi
Cara mengantisipasinya adalah :
a. Perusahaan harus berusaha memiliki SDM yang mampu mengatasi pengaruh perkembangan bisnis atau ekonomi
b. Perusahaan harus berusaha memiliki SDM dengan kemampuan ikut serta dalam bisnis global/internasional dan perdagangan bebas.
4. Peraturan Pemerintah
Setiap perusahaan harus memiliki SDM yang mampumembuat keputusan dan kebijaksanaan dan bahkan melakukan operasional bisnis, sesuai dengan peraturan perundang-undangan dari pemerintah.
5. Perkembangan pekerjaan dan peranan keluarga
Semakin banyak pasangan suami isteri yang bekerja sehingga sering terjadi kesulitan untuk bertanggung jawab secara optimal
6. Kekurangan Tenaga Kerja yang Terampil
Tenaga kerja terampil semakin banyak diperlukan, baik untuk melaksanakan pekerjaan teknis, maupun untuk pekerjaan manajerial dan pelayanan.

B. TANTANGAN INTERNAL
1. Posisi Organisasi dalam Bisnis yang Kompetitif => Perlunya kegiatan MSDM yang dapat meningkatkan kemampuan SDM. Untuk mewujudkan suatu organisasi yang kompetitif.
2. Fleksibelitas Organisasi / perusahaan => Memerlukan pengembangan sistem desentralisasi yang mengutamakan pelimpahan wewenang dan tanggung jawab serta menyangkut penggunaan tenaga, dengan mengurangi pekerja reguler. Menjadi tenaga kerja temporer
3. Pengurangan Tenaga Kerja Manajemen => Memperbaiki struktur pekerja dari tingkat bawah.
4. Tantangan Restrukturisasi => Usaha menyesuaikan struktur organisasi ataupun perusahaan karena dilakukan perluasan atau penambahan dan sebaliknya pengurangan kegiatan bisnisnya.
5. Budaya Organisasi => Perusahaan akan mewarnai dan menghasilkan perilaku atau kegiatan berbisnis secara operasional
6. Teknologi => Bukan hanya sekedar menyangkut pembiayaan (cost), tetapi dari manajemen SDM juga yang harus menyediakan pekerja yang terampil.

MANAJEMEN DALAM ERA GLOBALISASI
Globalisasi adalah penyebaran inovasi ekonomi ke keseluruh dunia serta penyelesaian-penyelesaian politis dan budaya yang menyertainya. Globalisasi mendorong intregasi international. Disamping itu, dengan hadirnya teknologi informasi pada era globalisasi ini, maka penyebaran informasi seakan tidak lagi terbendung oleh batasan waktu dan ruang bahkan teritorial negara.

TANTANGAN DALAM ERA GLOBALISASI
Selain menghadapi masalah keanekaragaman yang tidak mudah untuk diselesaikan, seperti halnya keragaman suku, agama, ras, adat istiadat, pengetahuan dan sebagainya, manajer ataupun manajemen Indonesia juga menghadapi masalah globalisasi. Menghadapi persaingan dengan perusahaan-perusahaan lokal yang semakin kompetitif. Disamping itu, faktor kekuatan tawar menawar dari para pembeli dan pemasok lokal ataupun global, juga merupakan salah satu ancaman yang tidak bisa diabaikan, dengan munculnya produk-produk pengganti yang bisa datang dari mana saja. Kemudian dengan munculnya teknologi informasi yang menyebabkan lahirnya perusahaan-perusahaan digital, maka tingkat persaingan antar sesama perusahaan menjadi semakin berat dan ketat.

PERANAN MANAJEMEN DALAM ERA INDUSTRIALISASI DAN GLOBALISASI
Manajemen sangat berperan dalam sistem informasi karena memiliki sasaran :
1. Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari suatu organisasi yang nantinya akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan tingkat kerja organisasi.
2. Mengembangkan kerangka kerja sisitem informasi untuk mengatur organisasi seperti business computing, telecomunication, specialized office product,general office product.
Dengan peranan tersebut diharapkan memiliki misi yaitu untuk meningkatkan performance organisasi. Jadi, manajemen di era manapun faktor yang paling penting atau inti dari manajemen adalah kepemimpinan. Karena merupakan motor penggerak dari semua sumber-sumber dan alat-alat. Sehingga baik atau buruknya suatu manajemen itu tergantung pada baik buruknya kepemimpinan. Dalam rangka mencapai tujuan suatu organisasi yang baik dalam suatu manajemen, yang menjadi faktor kunci kegiatan manajemen itu intinya adalah efisien. Karena efisiensi itu sebagai perbandingan terbaik antara suatu usaha dengan hasilnya.
Selain itu manajemen memiliki kemampuan untuk memanfaatkan peluang perusahaan yang akan menjadikan seorang manajer mendapatkan kepercayaan dari anggotanya, sehingga akan menghasilkan suatu pimpinan yang berkualitas manajer investasi yang akan memajukan sebuah Organisasi. Dengan demikian manajemen perlu diterapkan dalam kehidupan kita. Karena dengan manajemen segala hal menjadi lebih efektif dan efisien.

KESIMPULAN :
a. Penataan sebuah organisasi sebagai alat dalam keberhasilan manajemen di era globalisasi sangatlah perlu, yang mencakup empat fungsi dasar manajemen yaitu : Planning, Organizing, Actuating, dan Controling. Dengan demikian akan tercapai tujuan dari sebuah manajemen yang kita harapkan, yaitu efktif dan efisien.
b. Semakin kompleksnya tantangan dan persaingan dalam era globalisasi, baik itu tantangan dari luar maupun dari dalam menuntut adanya pola pengembangan manajemen yang handal. Manajemen sangat berperan dalam sistem informasi karena memiliki sasaran :
1. Mengidentifikasikan beberapa teknis dan tren dari suatu organisasi yang nantinya akan menggunakan teknologi untuk meningkatkan tingkat kerja organisasi.
2. Mengembangkan kerangka kerja sisitem informasi untuk mengatur organisasi seperti business computing, telecomunication, specialized office product, and general office product.



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

MOTIVASI - pengantar manajemen


DEFINISI MOTIVASI
Orang-orang tidak hanya berbeda dalam kemampuan melakukan sesuatu tetapi juga dalam motivasi mereka melakukan hal itu “Motivasi orang bergantung pada kuat lemahnya motif yang ada. Motif berarti suatu keadaan di dalam diri seseorang (inner state) yang mendorong, mengaktifkan, menggerakkan, mengarahkan dan menyalurkan perilaku kea rah tujuan.” (Koontz, 1990:115)

                Peranan manusia dalam mencapai tujuan tersebut sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi. Untuk menggerakkan manusia agar sesuai dengan yang dikehendaki organisasi, maka haruslah dipahami motivasi bekerja pada suatu organisasi, karena motivasi inilah yang menentukan perilaku orang-orang untuk bekerja atau dengan kata lain perilaku merupakan cerminan yang paling sederhana dari motivasi. Adapun beberapa pengertian motivasi adalah sebagai berikut:

    Þ            Motivasi berarti sesuatu hal yang menimbulkan dorongan atau keadaan yang menimbulkan dorongan. Jadi, motivasi dapat pula diartikan faktor yang mendorong orang untuk bertindak dengan cara tertentu. (Manullang, 1982:76)

    Þ            Motivasi seringkali diartikan dengan istilah dorongan. Dorongan atau tenaga tersebut merupakan jiwa dan jasmani untuk berbuat mencapai tujuan, sehingga motivasi merupakan suatu driving force yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku, dan di dalam perbuatannya itu mempunyai tujuan tertentu. (As’ad, 1995:45)

    Þ            Motivasi adalah sesuatu yang menimbulkan proses pemberian dorongan bekerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi secara efisien. (Sarwoto, 1983:135)

Dari ketiga definisi tentang motivasi dapat ditarik kesimpulan bahwa “motivasi adalah suatu dorongan kebutuhan dan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan dari apa yang dibutuhkannya”. Dalam memotivasikan karyawan, manager harus mengetahui motif dan motivasi yang diinginkan karyawan sehingga karyawan mau bekerja ikhlas demi tercapainya tujuan perusahaan.

Konsep dan Teori MOTIVASI
                Konsep motivasi yang dijelaskan oleh Suwanto (2001:150) adalah sebagai berikut:

1)       Model Tradisional

Dalam model tradisional ini secara umum mempunyai 3 sumbangan teori yaitu The Social Darwinist (The Natural Law) oleh Herbert Spencer, The Scientific Management Movement oleh Frederick W. Taylor, dan ide-ide yang dikembangkan oleh Max Webber.

Teori model ini berkembang pada abad ke 19 yang menitikberatkan pada bagaimana para pegawai atau karyawan untuk mematuhi atau mengikuti langkah-langkah yang sudah ditetapkan bagi pelaksanaan pekerjaan mereka. Para bawahan tidak diberikan kesempatan untuk  mengembangkan kreatifitas, kemandirian,  melainkan hanya dilatih untuk menjadi setia dan loyal. Dua konsep utama yang merupakan pusat model tradisional ini adalah : (a) Ketertiban dan stabilitas (orderliness) dan (b) kewenangan yang didasarkan pada kemampuan.

Menanggapi model tradisional ini, Sulistiyani dan Rosidah (2003:19) mengemukakan bahwa model tradisional tidak terlepas dari pengaruh teori birokrasi. Hal tersebut ditarik oleh adanya bukti bahwa dalam model tradisional terdapat pengaruh dari teori Taylor, Frank dan Gilbert yang menyatakan bahwa untuk mengatasi ketidakefisiensienan dalam organisasi atau perusahaan maka organisasi disarankan untuk membuat  standard pegawai yang jelas, spesialisasi pegawai, control yang kuat, penempatan pegawai berdasarkan keahlian, dan sistem penggajian berdasarkan pada jenis dan khas pegawai. Sulistiyani dan Rosidah menjelaskan bahwa pada model tradisional ini pekerjaan sangat dipengaruhi oleh peraturan.



2)     Model Hubungan Manusia

Dalam model hubungan manusia ini merupakan bentuk dari ketidakpuasan atas praktik model manajemen tradisional yang cenderung kaku serta memperlakukan pegawai seperti mesin. Dalam model manajemen tradisional mencoba memfokuskan kajiannya pada spesialisasi tugas, ketertiban, stabilitas, dan pengendalian sehingga dapat memunculkan standarisasi kerja yang dinilai dapat mencapai produktifitas tertinggi para pegawai.

Teori ini merupakan pengembangan dan penggabungan dari teori model tradisional di mana management harus berhubungan dengan manusia seutuhnya daripada hanya keterampilan dan bakat. Dengan semikian, penekanan pada unsur manusia  selalu dikaitkan dengan hasil yang lebih baik, produksi yang lebih tinggi, dan efektifitas yang meningkat.



3)     Model Sumber Daya Manusia

Dalam Model Sumber Daya Manusia ini adalah suatu pengembangan dari model-model manajemen yang sebelumnya yaitu model tradisional dan model hubungan manusia yang menyadari bahwa karyawan adalah orang yang ingin dilibatkan dalam organisasi. Seperti dalam halnya model hubungan manusia, model sumber daya manusia juga bersependapat bahwa bawahan harus dilibatkan  dalam proses pengambilan keputusan, tetapi ada perbedaan point dalam manajemen bawahan. Dalam model ini, lebih kepada pengembangan sumber daya pada karyawan itu sendiri dan bagaimana bawahan mengerti sendiri dalam menyelesaikan tugas-tugas yang dilaksanakan.

Teori Motivasi menurut Frederick W. Taylor, Elton Mayo,

dan Douglas McGregor

1. Menurut Frederick W. Taylor :
a. Frederick W. Taylor dikenal dengan manajemen ilmiahnya dalam upaya meningkatkan produktivitas. Gerakannya yang terkenal adalah gerakan efisiensi kerja.
b. Manajer menentukan bagaimana pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan dan menggunakan insentif sebagai motivator. Pandangan ini menganggap bahwa para pekerja malas dan hanya dimotivasi dengan uang. Tapi dalam beberapa kasus konsep ini cukup karena sejalan dengan efesiensi meningkat, kebutuhan karyawan dapat dipangkas. PHK menjadi biasa dan pekerja akan mencari jaminan kerja daripada kenaikan gaji yang kecil dan sementara.
c. Teori Motivasi Klasik (Frederick W. Taylor yang mengemukakan teori motivasi klasik, teori ini berpendapat bahwa manusia mau bekerja giat untuk dapat memenuhi kebutuhan fisik atau biologisnya, berbentuk uang atau barang dari hasil kerjanya).
d. Menurutnya (F. W. Taylor) , motivasi para pekerja itu hanya untuk dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan biologis saja. Sedangkan kebutuhan biologis itu sendiri adalah kebutuhan yang diperlukan untuk mempertahankan kelangsungan hidup seseorang.

2. Menurut Elton Mayo :
a. Banyak praktek manajemen merasakan bahwa pendekatan tradisional tidak memadahi.
b. Elton Mayo dan para peneliti hubungan manusiawi lainnya menemukan bahwa kontak-kontak sosial karyawan pada pekerjaannya adalah juga penting  dan bahwa kebosanan dan tugas-tugas yang bersifat dan tugas-tugas yang bersifat pengulangan adalah faktor-faktor pengurang motivasi, mereka juga percaya  bahwa manajer dapat memotivasi bawahan melalui pemenuhan kebutuhan-kebutuhan sosial mereka dan membuat mereka berguna dan penting.
c. Human Science Theory, yang isinya adalah: (1) Masalah manusia hanya dapat diselesaikan secara manusiawi apabila menggunakan informasi dan alat-alat kemanusiaan, (2) Moral kerja atau semangat kerja besar peranan dan pengaruhnya terhadap produktivitas para pekerja, dan (3) Perlakuan yang baik/wajar terhadap para karyawan lebih besar pengaruhnya terhadap produktivitas daripada tingkat upah yang besar, walaupun upah juga merupakan hal penting.

3. Menurut Douglas McGregor :
a. Douglas McGregor menemukan teori X dan Y setelah mengkaji cara para manager berhubungan dengan para karyawan. Ada 4 asumsi yang dimiliki oleh manager dalam teori x, yaitu: (1) karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha untuk menghindarinya, (2) karena karyawan tidak menukai pekerjaan, mereka harus dikendalikan atau diancam dengan hukuman untuk mencapai tujuan, (3) karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal (asumsi ketiga), dan (4) sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan sedikit ambisi.
b. Bertentangan dengan pandangan-pandangan negatif mengenai sifat manusia dalam teori X, ada 4 asumsi positif yang disebutkan dalam teori Y, yaitu: (1) karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan seperti halnya istirahat atau bermain, (2) karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan, (3) karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari dan bertanggung-jawab, dan (4) karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.





  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Globalisasi Manajemen Sumber Daya Manusia


GLOBALISASI MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu faktor kunci dalam persaingan global, yaitu bagaimana menciptakan SDM yang berkualitas dan memiliki keterampilan serta berdaya saing tinggi dalam persaingan global yang selama ini sering diabaikan. Globalisasi yang sudah pasti dihadapi oleh bangsa Indonesia menuntut adanya efisiensi dan daya saing dalam dunia usaha. Dalam globalisasi yang menyangkut hubungan intraregional dan internasional akan terjadi persaingan antar negara.

Manajemen SDM adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan organisasional. Dalam sebuah lingkungan di mana angkatan kerja akan terus bertambah, hukum berubah, dan kebutuhan-kebutuhan dari pemberi kerja juga berubah, manajemen SDM harus terus berubah dan berkembang. Hal ini sangat benar ketika manajemen beroperasi secara global.



GLOBALISASI SDM dan BISNIS

Manajemen Sumber Daya Manusia – SDM (human resource-HR management) adalah rancangan sistem-sistem formal dalam sebuah organisasi untuk memastikan penggunaan bakat manusia secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan-tujuan operasional.



PERUBAHAN POPULASI GLOBAL

Untuk memanfaatkan pertumbuhan ini,perusahaan –perusahaan di seluruh dunia telah mengadakan operasi-operasi,membentuk perusahaan-perusahaan modal ventura atau bergabung dengan perusahaan-perusahaan di Negara-negara ini.



KETERGANTUNGAN EKONOMI GLOBAL

Perekonomian global dapat dilihat dari pengaruh-pengaruh stragnasi ekonomi di Jepang,jatuhnya bursa saham AS,dan akibat-akibat dari serangan teroris internasional di Word Trade Center (WTC) AS.Contoh- contoh ini mengindikasikan tingkat ketergantungan yang tinggi diantara perekonomian Negara-negara individual.



JENIS-JENIS ORGANISASI GLOBAL

1.       Beroperasi di seluruh dunia Impor dan Ekspor : menjual dan membeli barang dan jasa dengan organisasi di negara-negara.

2.       Perusahaan Multinasional : sebuah organisasi yang memiliki unit-unit operasi yang berlokasi di negara-negara asing.

3.      Operasional Global : sebuah organisasi yang memiliki unit-unit perusahaan di beberapa negara yang digabungkan menjadi satu.



Manajemen SDM global dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
1. Hukum : Hukum UU,PERDA,hak tiap Negara
2. Politik : politik sangat riskan dalam perubahannya tergatung dengan kepemimpinan disuatu negara mengacu pada politik paham apa.
3. Ekonomi : situasi booming vs buruk maksudnya setiap perubahan pasti ada trend yang sedang booming misalnya di indonesia lagi booming sepeda fixie sehingga banyak penduduk indonesia membeli sepeda tersebut untuk mengikuti trend karena kondisi ekonomi yang mengalami perubahan tersebut.

4.      Budaya : merupakan hal yang paling penting yang dikarenakan budaya kultural indonesia sangat kental dalam perubahan harus berpacu dalam adat istiadat maupun norma yang berlaku pada masyarakat dimana bertempat tinggal.



Organisasi yang menjalankan bisnis secara internasional mungkin berkembang dari organisasi yang terlibat dalam aktivitas ekspor dan impor, menjadi perusahaan multinasional kemudian menjadi organisasi global.



TANTANGAN MANAJEMEN BISNIS INTERNASIONAL

1.       Koordinasi pasar, produk, dan produksi berencana di seluruh dunia.

2.       Membuat struktur organisasi yang mampu menyeimbangkan terpusat rumah-kantor kontrol dengan memadai otonomi daerah.

3.      Memperluas SDM kebijakan dan sistem untuk layanan staf yang membutuhkan di luar negeri.



TANTANGAN SDM BISNIS INTERNASIONAL

1.       Penyebaran : menempatkan keterampilan yang tepat sesuai kebutuhan (dengan mengabaikan letak geografisnya)

2.       Diseminasi pengetahuan dan inovasi : penyebaran ke seluruh organisasi (dengan mengabaikan asalnya)

3.      Identifikasi dan pengembangan bakat secara global : mengenali siapa yang memiliki kinerja terbaik dan mengembangkan kemampuannya



JENIS KARYAWAN GLOBAL

1.       Ekspatriat

Ekspatriat adalah seorang karyawan yang bekerja dalam sebuah operasi, yang bukan merupakan warga yang berasal dari Negara di mana operasi itu ditempatkan, tetapi karyawan tersebut merupakan seorang warga yang berasal dari Negara di mana kantor pusat organisasi bertempat.

2.       Warga dari Negara Tuan Rumah

Seorang warga Negara tuan rumah adalah seorang karyawan yang bekerja untuk sebuah perusahaan dalam operasi yang merupakan seorang warga dari Negara di mana operasi tersebut ditempatkan, tetapi kantor pusat perusahaan tersebut berada di Negara lain. Tujuannya karena organisasi tersebut ingin memperlihatkan dengan jelas bahwa organisasi membuat satu komitmen dengan Negara tuan rumah dan bukan hanya membuka sebuah operasi luar negeri.

3.      Warga dari Negara ketiga

Karyawan ini adalah seorang warga dari satu Negara, yang bekerja di Negara kedua dan dipekerjakan oleh sebuah organisasi yang berkantor pusat di Negara ketiga.



PERUBAHAN PERAN SUMBER DAYA MANUSIA

Terkait dengan perubahan peran sumber daya manusia maka kita perlu melihat peran sumber daya manusia pada paradigma tradisonal. Pada paradigma tradisonal organisasi hanya mengaanggap sumber daya manusia hanya sebagai divisi pelegkap saja. Sehingga peran utama divisi SDM tidak lain hanya untuk mengurus administrasi kepegawaian belaka ( Cascio,1995). Tentu saja tidak mengherankan apabila orientasi divisi ini hanya menjalankan fungsi administrasi belaka. Dalam hal ini Cascio (1995) menggarisbawahi beberapa peran sumber daya manusia pada paradigma lama :

Attraction yang meliputi: identifikasi pekerjaan, menentukan jumlah orang dan kombinasi ketrampilan yang dibutuhkan untuk suatu pekerjaan dan menyediakan kesempatan yang sama bagi setiap kandidat terpilh

Selection yang meliputi: memilh orang yang terbaik bagi pekerjaan yang bersangkutan

Retention yang meliputi: memberikan reward bagi orang yang bekerja efektif dan memperthankan keamanan dan kenyamanan lingkungan kerja

Development yang meliputi: meningkatkan dan menyiapkan kompetensi karyawan melalui peningkatan knoeledge, skill dan abilities dan pendekatan spesialisasi fungsi perusahaan.

Assesment yang meliputi: pengamatan dan penilaian perilaku dan sikap relevan

Adjustment yang meliputi; pemeliharaan pemenuhan kebutuhan yan terkait dengan kebijakan sumber daya manusia perusahaan.



KOMPENSASI INTERNASIONAL
  • Pendekatan Neraca, paket kompensasi yang menyamakan perbedaan biaya antara penugasan internasional dan penugasan di Negara asal :  standar perbandingan Negara asal dan kompensasi dan durasi penugasan.
  • Pendekatan pasar global
  • Tunjangan global


PEREKRUTAN UNTUK TUGAS GLOBAL

Merekrut karyawan untuk mengerjakan tugas-tugas global membutuhkan pendekatan dan pemahaman yang berbeda dari usaha perekrutan biasanya dilingkungan Negara asal.



TUGAS GLOBAL

1.       Tugas Teknis : seseorang dikirim untuk melakukan pekerjaan khusus kemudian kembali, dimana dibutuhkan keterampilan kebudayaan tertentu.

2.       Tugas Fungsional : seseorang dikirim untuk melakukan proyek atau pekerjaan besar tetapi kembali setelah pekerjaan tersebut selesai, dan diperlukan beberapa keterampilan antarkebudayaan.

3.      Tugas Pengembangan : seseorang dikirim untuk mengembangkan dan meluaskan pemahaman mereka tentang operasi-operasi global.

4.      Tugas Strategis : seseorang dikirim untuk melakukan pekerjaan strategis yang penting, dalam tugas ini dibutuhkan usaha-usaha lebih, serta pemahaman dan keterampilan antarkebudayaan.



MANAJEMEN PENUGASAN GLOBAL

Ada dua tahap utama dalam siklus manajemen penugasan global. Tahap pertama adalah ekspatriasi, di mana sebuah organisasi menyiapkan dan mengirimkan karyawan global untuk melaksanakan tugas luar negeri mereka. Setelah penyelesaian tugas, muncul repatriasi, yang meliputi perencanaan, pelatihan, dan penugasan ulang karyawan global ke Negara asal mereka. Orientasi dan pelatihan sebelum keberangkatan. Dukungan dan pengembangan karyawan yang berkelanjutan. Repatriasi perencanaan dan pelatihan. Penugasan ulang dan penyesuaian ulang.





MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA dan PERKEMBANGAN GLOBAL

Manajemen Sumber Daya Manusia atau MSDM (Human Resources Management) adalah bagian dari fungsi manajemen. Jikalau manajemen menitikberatkan “bagaimana mencapai tujuan bersama dengan orang lain” – maka MSDM memfokuskan pada “orang” baik sebagai subyek atau pelaku dan sekaligus sebagai obyek dari pelaku. Jika bagaimana mengelola orang-orang dalam organisasi yang direncanakan (planning), diorganisasikan (organizing), dilaksanakan (directing) dan dikendalikan (controlling) agar tujuan yang dicapai organisasi dapat diperoleh hasil yang seoptimal mungkin, efisien dan efektif.

                Hal yang menarik lagi, manusia sebagai makhluk yang unik dibandingkan dengan makhluk lain di dunia  ini karena memiliki keinginan individual, keinginan kelompok atau keinginan dalam kelompok-kelompok  dalam wujud yang lebih besar (organisasi) melakukan interaksi dan kerjasama yang melahirkan berbagai fenomena yang menarik untuk dikaji dan dipelajari dalam sumber daya manusia. Jadi, wajar bahwa MSDM merupakan manajemen inti yang menggerakkan organisasi sehingga suatu wadah organisasi baik yang berorientasi laba (profit organization) maupun organisasi yang berorientasi nirlaba (non-profit organization) menjadi “hidup”  dan dinamis sesuai karakter manusianya sehingga organisasi tetap eksis dan memiliki kinerja yang dapat dinikmati oleh anggota-anggota dalam organisasi itu maupun member manfaat bagi masyarakat di sekitarnya.

                Perkembangan global secara langsung dan tidak langsung memiliki pengaruh terhadap organisasi dan manusia di dalamnya. Budaya global berinteraksi dengan budaya regional, nasional, organisasi dan fungsi-fungsi organisasi termasuk sikap dan perilaku individu di dalamnya sehingga perubahan global juga dapat direspon dan mempunyai hubungan dan pengaruh dengan aktivitas manusia dalam organisasi. Perkembangan global memiliki pengaruh yang besar terhadap perkembangan ilmu MSDM karena pada dasarnya memang perubahan itu terjadi pada segenap manusia yang selama ini berada dalam organisasi-organisasi. Perubahan merupakan fenomena yang tidak mungkin dihindari, tetapi bagaimana SDM dapat memanfaatkan perubahan bagi kepentingan organisasi dan anggota-anggota di dalamnya. Jika tidak dapat beradaptasi dengan perubahan lingkungan yang terjadi, maka organisasi akan menjadi “status quo” yang berakhir pada pengangguran bahkan pemusnahan organisasi di masa yang akan datang.

                Perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungan MSDM adalah kecenderungan-kecenderungan yang mencakup keragaman angkatan kerja, teknologi, globalisasi, dan perubahan dunia jabatan dan kerja (Gary Dessler, 1997,h.6). Keragaman angkatan kerja akan terus berubah secara dramatis akan lebih beragam seperti angkatan kerja wanita, kelompok minoritas, para pekerja manula memasuki dunia kerja. Perubahan teknologi akan terus menggeser pekerjaan dari suatu tempat ke tempat yang lain dan berperan besar dalam meningkatkan produktivitasnya, berkurangnya tenaga kerja buruh kasar ke tenaga kerja ahli, lingkungan semakin kompetitif serta menyusutnya peranan hirarki.

                Globalisasi adalah kecenderungan perusahaan atau organisasi untuk meluas penjualan atau manufacturing mereka ke pasar baru di luar negeri. Akibat proses globalisasi menimbulkan tren dalam dunia kerja dalam aspek teknologi yang akhirnya melahirkan dunia jabatan dan kerja. Kita bisa melihat perangkat dan peralatan kantor bermunculan seperti mesin fax, fotokopi, mesin cetak, komputer persolan (PC), internet, chatting, facebook, laptop, handphone, blackberry yang semakin kuat mempengaruhi perubahan SDM dalam organisasi.

                Globalisasi dan perdagangan dunia merupakan dua arus yang saling mempengaruhi atau memperkuat satu dengan yang lainnya, yang sekarang sedang menghadapi dunia dan kedua arus tersebut semakin kuat pada masa yang akan mendatang, seiring dengan kemajuan teknologi serta peningkatan pendapatan per kapita dan penambahan jumlah penduduk dunia. (Tulus T.H.Tambunan, 2004). Globalisasi ekonomi diartikan sebagai suatu proses di mana semakin banyak negara di dunia yang terlibat langsung dengan kegiatan ekonomi atau produksi dunia. Proses globalisasi ekonomi adalah perubahan perekonomian dunia yang bersifat mendasar atau struktural, dan perubahan ini semakin kuat dengan berlangsungnya juga proses perdagangan dunia.

Munculnya dua arus ini yang mengubah tatanan perekonomian dan perdagangan dunia jelas akan berpengaruh sangat kuat terhadap setiap negara, terutama yang menerapkan kebijakan perdagangan bebas atau ekonomi terbuka. Pengaruh tersebut tidah hanya pada kegiatan produksi dalam negeri, tetapi juga pada aspek-aspek kehidupan masyarakat sehari-hari.

Globalisasi menurut Thomas I.Friedman dalam Hendra Halwani (2005) mempunya 3 dimensi: pertama, dimensi idea atau ideology, yaitu kapitalisme, termasuk seperangkat nilai lain yang menyertainya yaitu falsafah individualisme, demokrasi dan HAM. Kedua, dimensi ekonomi, yaitu pasar bebas dengan seperangkat tata nilai lain yang harus membuka kesepakatan terbukanya arus barang dan jasa dari suatu negara ke negara lain. Ketiga, dimensi teknologi, khususnya teknologi informasi, yaitu akan terbuka batas-batas negara sehingga negara makin tanpa batas (bordless country).

Tren yang paling besar mencakup pergeseran dari industri manufaktur ke industri jasa. Industri jasa sangat pesat meliputi jasa makanan yang serba instant, industri eceran, konsultasi, pendidikan dan pengajaran, maupun bidang jasa konsultan hukum, dan seterusnya. Perubahan mendasar yang kedua mengenai semakin besarnya peran pekerjaan pengetahuan dan modal manusia (human resource capital). Penekanan para spesialis pada organisasi seperti yang dinyatakan oleh Peter F. Drucker adalah semakin besarnya peran pengetahuan dan modal manusia yaitu penekanan pada pengetahuan, pendidikan, pelatiha, keterampilan, dan keahlian manusia dengan mengorbankan modal fisik seperti peralatan, mesin dan pabrik secara fisik. Kekuatan otak semakin dominan dalam SDM. Organisasi tidak akan lepas dari hak paten, proses, keterampilan manajemen, informasi tentang pelanggan dan pemasok. Jadi, pengetahuan adalah modal intelektual yang semakin dibutuhkan SDM di masa yang akan datang.

Tantangan MSDM menurut Mathis dan Jackson (2006.h.46) adalah lingkungan yang mempengaruhi perubahan yang signifikan sebagai berikut:

a.      Perubahan ekonomi dan teknologi

b.      Ketersediaan dan kualitas angkatan kerja

c.       Pertumbuhan angkatan kerja tidak tetap

d.      Persoalan demografi

e.      Penyeimbangan pekerjaan/keluarga

f.        Penyusunan ulang organisasional dan merger/akuisisi



  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS