Sistem Biaya dan Aliran Biaya Manufaktur

 Akuntansi biaya biaya menekankan pada penggunaan informasi akuntansi dalam perencanaan dan pengendaliaan suatu bisnis serta dalam mendukung  mendukung pengambilan keputusan oleh manajemen, termasuk keputusan strategik yang memosisikan perusahaan bersaing dengan lebih baik dan efektif supaya efektif sitem akuntansi harus disesuaikan dengan sistim bisnis yang digunakan.

Aliran Biaya dalam Manufaktur
Akuntansi biaya tidak menambahkan langkah baru terhadap siklus akuntansi yang sudah dikenal, maupun membuang prinsip-prinsip yang dipelajari dalam akuntansi keuangan. Akuntansi biaya berkaitan dengan pencatatan dan pengukuran elemen biaya saat sumber daya yang berhubungan mengalir melalui proses produksi. Semua biaya manufaktur, tanpa memperdulikan perilaku biaya tetap maupun variable, mengalir melalui perkiraan barang dalam proses persediaan barang jadi.
Proses manufaktur, pengaturan fisik dari pabrik dan kebutuhan pengambilan keputusan oleh manajer menentukan bagaimana biaya akan diakumulasikan. Biasanya, akun buku besar umum untuk biaya manufaktur adalah bahan baku, beban gaji, pengendali overhead, barang dalam proses, barang jadi dan harga pokok penjualan. Akun-akun tersebut digunakan untuk mengatur dan mengukur aliran biaya, dari perolehan bahan baku, melalui operasi pabrik, sampai ke harga pokok penjualan. Akun-akun biaya adalah perluasan dari akun-akun buku besar dan berhubungan dengan akun buku besar.
Akuntansi biaya menggunakan secara ekstensif akun-akun pengendali dan akun-akun buku besar pembantu saat informasi yang rinci mengenai akun-akun buku besar dibutuhkan. Ratusan item bahan baku yang berbeda, misalnya dapat dimasukkan dalam satu akun bahan baku dalam buku besar. Akun buku besar dari overhead pabrik mungkin terdiri atas tenaga kerja tidak langsung, perlengkapan, sewa, asuransi, pajak, perbaikan, dan banyak biaya lainnya. Untuk mengatur rincian tersebut, setiap akun besar semacam itu yang disebut sebagai akun pengendali, didukung oleh sejumlah akun buku pembantu. Aliran biaya ke akun buku besar didasarkan pada informasi yang dimuat dalam dokumen sumber, yang kemudian dijurnal dan diposting. Dokumen-dokumen ini, baik berbentuk kertas maupun elektronik, merupakan bukti dasar dari suatu kejadian ekonomi.
Sistem Biaya
Biaya yang dialokasikan ke unit produksi bisa berupa biaya aktual atau biaya standar. Dalam sistem biaya aktual atau sistem biaya historis, informasi biaya diakumulasikan ketika biaya terjadi, tetapi penyajian atas hasilnya ditunda sampai semua operasi untuk periode akuntansi tersebut telah selesai dilakukan atau dalam kasus bisnis jasa, semua jasa untuk periode tersebut telah diserahkan.
Dalam sistem biaya standar, produk-produk, operasi-operasi dan proses-proses dihitung biayanya berdasarkan jumlah yang telah ditentukan sebelumnya dari sumber daya tersebut. Biaya aktual juga diakumulasikan secara terpisah, dan varians atau selisih antara biaya aktual dan biaya standar dikumpulkan dalam akun yang terpisah.
Empat jenis sistem biaya dapat dikonstruksikan dengan mengakui bahwa biaya dapat diukur pada jumlah aktual atau jumlah standar, baik dalam perhitungan biaya langsung, atau perhitungan biaya penyerapan penuh.

Akumulasi Biaya
Sistem biaya yang telah disebutkan sebalumnya dapat digunakan dengan perhitungan biaya berdasarkan pesanan (job order costing), dengan perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing), atau dengan metode akumulasi biaya lainnya.
Perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan proses adalah dua metode aklumulasi biaya yang paling banyak digunakan, dan keduanya memiliki beberapa aspek yang sama, meskipun objek final dalam kedua metode ini adalah unit produksi, kedua metode berbeda secara mendasar dalam pendekatannya terhadap penelusuran biaya.  Metode ketiga, backfluish costing, berbeda secara signifikan dari perhitungan biaya berdasarkan proses.

Ø  Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan (Job Order Costing)
Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesana (job order costing), biayanya diakumulasikan untuk setiap batch, lot atau pesanan pelanggan. Perhitungan biaya berdasarkan pesanan membutuhkan cara yang praktis untuk mengindentifikasi setiap pesanan yang diproduksi dan untuk membebankan paling tidak beberapa elemen biaya dari pesanan.
Perhitungan biaya berdasarkan pesana dapat diterapkan untuk pekerjaan berdasarkan pesanan di pabrik ,bengkel, dan tempat reparasi, untuk pekerjaan konstruksi dan percetakan dan untuk pekerjaaan di bidang  jasa seperti firma medis, hukum, arsitek, akuntansi,dan konsultasi.

Ø  Sistem Perhitungan Biaya Berdasarkan Proses
Perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) mengakumulasikan biaya berdasarkan proses produksi atau berdasarkan departemen. Departemen bisa saja ada dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan biaya berdasarkan proses, tetapi perbedaan yang penting adalah bahwa departemen merupakan fokus dari penelusuran biaya dalam perhitungan biaya bedasarkan proses.
Perhitungan biaya berdasarkan proses mengakumulasikan semua biaya operasi suatu proses untuk periode waktu dan kemudian membagi biaya tersebut dengan jumlah unit produk yang telah melewati proses tersebut selama periode tersebut, hasilnya adalah biaya per unit. Jika produk dari suatu proses menjadi bahan baku dari proses berikutnya, maka biaya per unit dihitung untuk tiap proses.
Perhitungan biaya berdasarkan proses (process costing) dapat diterapkan untuk industri seperti penggilingan gandum, pabrik minuman, pabrik kimia, dan pabrik tekstil, dimana sejumlah besar dari satu jenis produk atau beberapa jenis produk diproduksi. Metode ini juga dapat diterapkan untuk operasi perakitan atau pengujian yang melibatkan sejumlah besar dari item-item kecil yang serupa seperti peralatan listrik, suku cadang peralatan elektronik, atau peralatan rumah tangga.

    Aspek-Aspek Umum dalam Job Order Costing dan Process Costing
      Mengenai perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan prosess menekankan pada aktivitas manufaktur, baik perhitungan biaya berdasarkan pesanan dan perhitungan biaya berdasarkan proses juga digunakan oleh organisasi jasa. Misalnya, bengkel reparasi mobil menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk mengakumulasikan biaya yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan untuk setiap mobil. Perhitungan biaya berdasarkan proses dapat digunakan oleh perusahaan penerbangan untuk mengakumulasikan biaya per mil penumpang atau oleh rumah sakit untuk mengakumulasikan biaya per hari pasien.
      Dalam perhitungan biaya berdasarkan pesanan, perkiraan buku besar umum barang dalam proses ditunjang oleh perkiraan buku besar pembantu biaya pesanan, di mana catatan terpisah menunjukkan rincian biaya dari setiap pesanan yang ada dalam proses produksi. Dalam perhitungan biaya berdasarkan proses, perkiraan buku besar umum barang dalam proses ditunjang oleh perkiraan buku besar pembantu biaya departemen, di mana setiap departemen memiliki satu catatan tersendiri.
      Banyak perusahaan menggunakan baik metode perhitungan biaya berdasarkan pesanan maupun perhitungan biaya berdasarkan proses. Misalnya, suatu perusahaan yang memproduksi gerbong kereta api sesuai dengan spesifikasi pelanggan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan untuk mengakumulasikan biaya per gerbong kereta.

Ø  Metode campuran
Dalam beberapa perusahaan manufaktur, unit-unit yang berbeda memiliki biaya bahan baku langsung yang berbeda secara signifikan, namun semua unit melalui proses produksi yang identik dalam jumlah besar. Dalam kasus ini, biaya bahan baku langsung diakumulasikan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan pesanan, dan biaya konversi diakumulasikan menggunakan perhitungan biaya berdasarkan proses.

Ø  Backflush costing
Backflush costing merupakan cara yang dapat dilakukan untuk mengakumulasi biaya manufaktur di suatu pabrik atau bagian pabrik dimana kecepatan pemrosesan sangat cepat sebagaimana dalam sistem just-in-time yang sudah matang. Backflush Costing dapat dilakukan karena sistem tersebut melompati beberapa ayat jurnal akuntansi rutin yang diperlukan dalam perkiraan buku besar pembantu untuk akumulasi biaya berdasarkan pesanan dan akumulasi biaya berdasarkan proses, sehingga menghemat waktu pemrosesan data secara signifikan.



Karakteristik Backflushing Costing:
1.      Bahan baku yang diterima dari pemasok, dicatat di debet akun RIP (Raw and in Process)
2.      Penggunaan tenaga kerja langsung, dicatat di debet akun Harga Pokok Penjualan
3.      Komponen biaya bahan baku atas produk selesai di backflush dari RIP
4.      Komponen biaya bahan baku atas produk terjual di backflush dari Barang Jadi
5.      Diperlukan penyesuaian biaya konversi

Rangkuman
Buku besar umum dari suatu perusahaan manufaktur berisi akun-akun yang sama dengan yang biasa ditemukan dalam buku besar lainnya ditambah beberapa akun biaya. Saat transaksi dicatat, biaya manufaktur mengalir melalui akun-akun dalam cara yang pararel dengan aliran sumber daya melalui proses produksi. Sistem akuntansi biaya berbeda dalam hal elemen-elemen biaya yang dimasukkan dalam biaya produk dan bagaimana elemen-elemen biaya itu diukur. Aturan pelaporan eksternal mengharuskan biaya penyerapan penuh aktual. Dalam kebanyakan sistem akuntansi, biaya diakumulasikan menggunakan metode perhitungan biaya berdasarkan pesanan, metode perhitungan biaya berdasarkan proses, atau campuran dari keduanya.


SIKLUS AKUNTANSI
Dalam akuntansi terdapat siklus akuntansi yang terdiri dari kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan suatu proses pengidentifikasian, pengukuran, pelaporan informasi ekonomi. Definisi siklus akuntansi, yang dikemukakan Michell Suharli (2006:49) bahwa pengertian Siklus akuntansi adalah urutan transaksi, peristiwa, aktivitas, dan proses dari awal sampai akhir dimulai dari awal seperti lingkaran yang tidak akan pernah putus.”
Sedangkan pengertian siklus akuntansi menurut Sofyan Syafri Harahap  (2003:16) dalam bukunya Teori Akuntansi bahwa “Proses akuntansi adalah proses pengolahan data sejak terjadinya transaksi, kemudian transaksi ini memiliki bukti yang sah sebagai dasar terjadinya transaksi kemudian berdasarkan data atau bukti ini, maka diinput keproses pengolahan data sehingga menghasilkan output berupa informasi laporan keuangan.”
Kesimpulan dari kedua definisi diatas, siklus akuntansi merupakan suatu proses pengolahan data yang terdiri dari urutan transaksi yang berdasarkan bukti transaksi, sehingga dapat menghasilkan informasi laporan keuangan.
¬    Gambar Siklus Akuntansi

-Tahap pencatatan, mulai dari pencatatan awal dokumen transaksi, pencatatan jurnal, pemindahan akun ke buku besar, dan pencatatan dalam neraca saldo.



-Tahap pengikhtisaran, mulai dari pengikhtisaran dalam jurnal penyesuaian, jurnal pembalik dan neraca lajur.
 -Tahap pelaporan, terdiri dari laporan keuangan, jurnal penutup, dan NSSD (Neraca Saldo Setelah Penutupan)

Keterangan tahapan siklus akuntansi :
1.      Bukti transaksi : pencatatan data transaksi ke dalam dokumen sumber/bukti transaksi.
2.      Jurnal : menganalisis dan mencatat transaksi dalam jurnal (buku harian).
3.      Buku besar : melakukan posting ke Buku Besar yaitu memindahkan debet dan kredit dari jurnal ke akun Buku Besar.
4.      Neraca saldo : penyusunan Neraca Saldo yaitu menyiapkan Neraca Saldo unttuk mengecek keseimbangan Buku Besar.
5.      Jurnal penyesuian : membuat ayat jurnal penyesuaian dan memasukkan jumlahya pada Neraca Saldo.
6.      Neraca lajur atau laporan keuangan : membuat ayat-ayat penutup yaitu menjurnal dan memindahbukukan ayat-ayat penutup.
7.      Jurnal penutup : penyusunan Laporan Keuangan yaitu Laporan Rugi Laba, Laporaan Perubahan Modal dan Neraca.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar